Welcome To My Website

Sudahkah kita berterima kasih padanya?

oleh Dwithia Handriani pada 02 Desember 2010 jam 14:54


Pada malam itu, seorang anak perempuan bertengkar dengan ibunya. Karena sangat marah, Ia segera meninggalkan rumah tanpa membawa apapun. Ia terus berjalan dengan kemarahan, sampai ia kelelahan dan mulai merasa lapar. Ketika memutuskan untuk makan, ia tiba-tiba menyadari bahwa Ia tidak membawa uang sepeserpun. Hatinya tergerak untuk pulang, namun rasa gengsi membuatnya menahan langkah yang mengarah kembali ke rumahnya.
Akhirnya ia memutuskan untuk terus melangkah menjauhi rumahnya, mencoba mencari alternatif untuk mendapatkan makanan. Sampai pada kedai Bakmi, ia terhenti karena mencium bau bakmi yang mengundang selera. Ingin sekali rasanya ia masuk ke kedai Bakmi dan memesan satu piring untuk menghilangkan rasa laparnya. Namun ia menyadari bahwa Ia tidak memiliki uang. Tapi bagaimanapun pikirannya menyuruhnya beranjak pergi, kakinya seakan ikut dikendalikan oleh rasa lapar, terpaku di tempatnya.
Pemilik warung Bakmi menyadari kehadirannya yang sudah lama berdiri di depan kedai Bakmi, lalu berkata "Nona, mengapa engkau berdiri di sana ? apakah engkau ingin memesan semangkuk mie ?"."Ya" Jawab anak gadis itu "Tetapi, aku tdk membawa uang" jawabnya dengan malu-malu
"Tidak apa-apa, Kau boleh makan gratis" jawab si pemilik kedai. "Silahkan duduk, aku akan memasakkan bakmi untukmu".
Tidak lama kemudian, pemilik kedai itu mengantarkan semangkuk bakmi. Tanpa membuang waktu, gadis itu segera saja menyantap mie yang dihidangkan. Ketika beberapa suap, air matanya mulai berlinang.
"Ada apa nona?" Tanya si pemilik kedai.
"tidak apa-apa" Jawab gadis itu, "Aku hanya terharu" lanjutnya sambil mengeringkan air matanya.
"Bahkan, seorang yang baru kukenal pun memberi aku semangkuk bakmi, tetapi ibuku sendiri, setelah bertengkar denganku, membiarkanku pergi dari rumah dan tidak peduli apakah aku lapar atau tidak"
"Kau, seorang yang baru kukenal, tetapi begitu peduli denganku dibandingkan dengan ibu kandungku sendiri" katanya kepada pemilik kedai
Pemilik kedai itu setelah mendengar perkataan gadis itu, menarik nafas panjang dan berkata"Nona ... aku hanya menghidangkanmu semangkuk mie tanpa meminta bayaran, dan kau begitu terharu karenanya. Bukankah Ibumu telah memberikanmu begitu banyak Bakmi, Nasi dan makanan lainnya selama bertahun-tahun, tanpa pernah meminta bayaran darimu." Kata-kata pemilik warung bakmi itu membuat gadis itu terhenyak ...
"Aku hanya memberikanmu sedikit, Nona. Tapi ibumu telah memberikanmu sangat banyak. Apakah menurutmu, aku layak untuk dibandingkan dengan Ibumu ?" Gadis itu makin terdiam mendengar ucapan pemilik warung itu
"Tidak Nona .. Jasaku tidak seberapa dibandingkan dengan Ibumu"
Si gadis segera menghabiskan bakminya, lalu ia menguatkan dirinya untuk segera pulang ke rumah menemui Ibunya
"Ya Tuhan ... Mengapa pikiranku begitu dangkal. Untuk semangkuk bakmi dari orang yang baru kukenal, aku begitu berterima kasih, tetapi kepada ibuku yg memasak untukku selama bertahun-tahun, aku bahkan tidak memperlihatkan kepedulianku kepadanya. Dan hanya karena persoalan sepele, aku bertengkar dengannya."
Begitu sampai di pintu rumah, ia melihat ibunya sedang duduk dengan wajah yang sangat cemas. Melihat kehadirannya, si Ibu langsung berlari ke pintu menyambut kedatangan putrinya. "Nak, kau sudah pulang. Cepat masuklah, Kau pasti lapar bukan ? Ayo .. ibu sudah menyiapkan makanan untukmu. Nanti ibu masakkan air panas biar kau bisa mandi. Nanti setelah mandi, kau langsung istirahat saja, biar tidak sakit.
Si Gadis tak kuasa menahan tangisnya. Segera saja ia bersujud di kaki ibunya dan meminta maaf atas dosa yang Ia lakukan.
Sekali waktu, kita mungkin akan sangat berterima kasih kepada orang lain disekitar kita untuk suatu pertolongan kecil yang diberikannya. Bahkan dengan mudahnya kita akan mengucapkan terima kasih kepada orang tersebut. Tetapi bagaimana dengan orang terdekat yang selama ini telah memberikan banyak hal pada kita. Bagaimana dengan Ibu yang telah memberikan segalanya untuk kita. Apakah kita menyadari bahwa beliau telah memberikan segalanya untuk kita ? Apakah kita pernah mengucapkan terima kasih?
Voting Anda
Rating:9.5
Reviewer: Unknown
Description: Sudahkah kita berterima kasih padanya?
ItemReviewed: Sudahkah kita berterima kasih padanya?

1 komentar:

Anonim mengatakan...

cerita inspratif....
mantap gan

komen

AchiyaK ZanJabiL



Mode Hemat Energi,Gerakkan mouse anda untuk kembali ke halaman!